Endgrave
Endgrave

Di bawah bendera Moshpit Records, Endgrave kembali merilis single kedua yang diberi judul “Light”

Sebelumnya Endgrave melepas single perdana dengan tajuk “Restless”.
15.02.2024

Makassar – Setelah melepas single perdana dengan tajuk “Restless”, Endgrave kembali merilis single kedua yang diberi judul “Light” di bawah bendera Moshpit Records dari Manado.

Kuartet asal Kota Daeng yang diperkuat Alif (drum), Singgi (gitar), Petra (gitar), dan Brandon (vokal) melancarkan agresi yang terbilang berbeda dari lagu sebelumnya. Permainan tempo yang lebih variatif, komposisi musik yang dibuat heavy, serta isian drum dan vokal yang lebih punya dinamika.

“Light” tidak lepas dari unsur deathcore yang kemudian dicampur bersama hardcore serta metalcore. Kuartet ini menghadirkan opsi segar bagi pecinta musik ekstrem.

Secara keseluruhan, single terbaru milik Endgrave ini membagikan kisah yang cukup personal.
“Secara lirik, “light” ini bisa dibilang curhat tapi in metal way hahaha! Mulai dari urusan percintaan, apa yang dilalui dan dirasakan setiap hari, saya tuangkan ke dalam lagu ini. Bisa dibilang ini adalah lagu bucin sekalian penanda fase hidup hahahahaha!” Ujar Brandon yang menuliskan lirik.

Artwork Light - Endgrave
Artwork Light – Endgrave

“Sebenarnya dalam proses penulisan juga ada yang dihapus, ditambahkan,bahkan diganti baru mengikuti isian gitar dan drum. PR-nya kalau di Endgrave ini lirik dan groove harus benar-benar disesuaikan biar tidak flat.” Tambahnya.

Aransemen gitar dan drum pun tidak kalah serunya saat proses pembuatan lagu yang kurang lebih memakan waktu hingga 4 bulan lebih.

“Isian gitar sengaja dibuat lebih variatif di lagu ini. Pokoknya dibuat enak saat rekaman, terlebih saat dibawa live nanti.” Ucap Singgi.

“Semuanya dipikirkan dengan matang, dan pas eksekusi terbilang lancar. Banyak juga ambil referensi dari band kanda-kanda di luar. Semua dijadikan satu, dikasi masuk ke lagu ini.” Petra menambahkan.

Untuk divisi drum sendiri, Alif memberikan groove yang kebanyakan mengikuti pola gitar.
“Kalau mengisi bagian di drum, saya berpatokan sama pola gitar secara keseluruhan. Enaknya, pas part fill-in dibuat seeksploratif mungkin biar tidak monoton lagunya.” Tutup Alif.

Secara garis besar, bagi pecinta Deathcore era 2009, lagu ini bisa menjadi salah satu opsi dengan banyak sentuhan yang tentunya menyegarkan.